Jumat, 10 Januari 2014

Software dan Penerapan GDSS.

Di bawah ini adalah paket software terpadu yang tersedia untuk GDSS dan digunakan
utamanya dalam lingkungan ruang pengambilan keputusan:
1. GroupSystem (dari Ventana Corp.).
2. VisionQuest (dari Collaborative Technologies Corp.).
3. TeamFocus. Dipasarkan oleh IBM di awal 1960-an, merupakan versi awal GroupSystem.
4. SAMM. Produk dari Universitas Minnesota.

Sebagai contoh, pada GroupSystems, terdapat fitur-fitur sebagai berikut:
·        Electronic Brainstorming ( Pembadaian ide elektronik).
·        Topic Commenter. Partisipan dapat mengelola komentar dalam pertemuan.
·        Categorizer. Partisipan dapat mengelola file-file yang diperlukan dalam pertemuan.
·        Vote. Partisipan dapat mengatur pilihannya pada berbagai isu.
·        Alternative Evaluation. Partisipan dapat mengelola berbagai kriteria evaluasi.
·        Policy Formation. Partisipan dapat mengatur berbagai statemen.
·        Group Dictionary. Agar partisipan memiliki pemahaman yang sama.
·        Briefcase. Mengelola hal-hal penting yang diperlukan oleh partisipan.

Selanjutnya, ada tool-tool pengembangan tambahan pada sistem tersebut, diantaranya:
·      Group Outliner. Untuk menyusun suatu struktur pohon atau outline.
·      Idea Organization. Digunakan untuk membantu peneluran dan pengorganisasian ide.
·      Group Writer. Untuk membuat, mengedit, membubuhi keterangan dokumen yang sama.
·      Group Matrix. Mewujudkan hubungan diantara baris dan kolom dalam format matriks.
·      Questionnaire. Menyusun daftar pertanyaan yang didistribusikan ke partisipan.
·      Stakeholder Identification. Menganalisis dan menggali lebih dalam berbagai ide yang mengikutsertakan identifikasi stakeholder (entitas yang dipengaruhi oleh akibat dari suatu rencana yang dihasilkan).

Membangun GDSS dan Faktor Penentu Kesuksesannya.
·      Membangun GDSS berbeda dibandingkan dengan mengembangkan aplikasi DSS atau ES.
·      Implementasi GDSS termasuk membangun (atau menyewa) ruangan pengambilan keputusan, mengembangkan (atau mempelajari) software, mengembangkan bermacam-macam prosedur, melatih fasilitator, dan mengatur semua hal-hal yang sudah disebutkan tadi.

Critical Success Factors (CSF), faktor penentu kesuksesan suatu GDSS adalah:
1.     Komitmen organisasi suatu keharusan.
2.     Dukungan eksekutif dimana ia diberitahukan informasi yang berkaitan dan ia mau melakukannya.
3.     Dukungan operasi yang menyediakan umpan balik yang cepat.
4.     Ketersediaan fasilitas yang memperhatikan kenyamanan user dan estetika.
5.     Kunjungan lapangan timbal balik yang mendeteksi kebutuhan orang-orang yang memahami lingkungan EMS.
6.     Komunikasi dan hubungan yang terjalin selama kunjungan lapangan penting dalam mengelola tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang timbul.
7.     Iterasi cepat dalam perubahan software kritis dalam memenuhi kebutuhan yang berkembang.
8.     Pelatihan untuk orang-orang lapangan pada masalah teknis, fasilitas, dan level enduser.
9.     Transfer kontrol ke orang-orang lapangan.
10.  Evaluasi biaya/keuntungan hal krusial dalam mengembangkan EMS pada awal percobaan.
11.  Fleksibelitas penggunaan software hal esensial untuk mempertemukan kebutuhankebutuhan grup yang berkembang.
12.  Perencanaan yang sesuai hal yang esensial (saran untuk sesi perencanaan terstruktur disediakan oleh beberapa vendor).
13.  Mempertemukan harapan manajerial indikator tertinggi kesuksesan implementasi EMS.
14.  Antarmuka user yang menggairahkan.
15.  Anonymity sangat penting.
16.  Facilitation (bantuan-bantuan) sangat penting.
17.  Pemilihan task (isu) yang sesuai sangat penting.

Faktor Penentu Kesuksesan berdasarkan Kategori.
Terbagi dalam 3 grup utama: desain, implementasi, dan manajemen.
1. Desain. Terdapat 4 faktor:
·      Meningkatkan derajat struktur dari keputusan yang tak terstruktur.
·      Menjaga anonymity dari partisipan sesuai kebutuhan.
·      Melibatkan organisasi (dari semua individu dan grup yang berpengaruh), utamanya oleh manajemen puncak, end-user, dan departemen IS.
·      Melibatkan pertimbangan ergonomis, mewujudkan lingkungan yang nyaman dan produktif.

2.Implementasi. Terdapat 4 faktor:
·      Menyediakan pelatihan user yang sungguh-sungguh dan layak.
·      Jaminan dukungan manajemen puncak (tak sekedar hanya terlibat).
·      Menyediakan fasilitator yang berkualitas.
·      Melakukan beberapa percobaan yang dipandu pengalaman-pengalaman lalu untuk menjamin operasi yang sesuai.

3. Manajemen. Terdapat 3 faktor:
·      Sistem harus dapat diandalkan. Harus ada perawatan yang layak, operasi yang berjalan mulus, dan dukungan kualitas.
·      Sistem semakin lama harus semakin baik. Memanfaatkan umpan balik dari partisipan dan inovasi bidang hardware dan software, fasilitas GDSS harus terus menerus meningkatkan diri.

·      Untuk mengimplementasikan faktor sebelumnya, staf GDSS perlu mengupdate perkembangan teknologi yang terjadi.

Sumber : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fviyan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F15917%2F6_Teknologi%2BKomputasi%2BKolaboratif.pdf&ei=kRpnUonIAcKPrgf3-oDgDA&usg=AFQjCNHVlV7nwK69DTdNcgjd8u5_CutXvA&sig2=0H5pDSdmUl1pWJRrYFUSrw&bvm=bv.55123115,d.bmk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar