Karakteristik
E-Learning
Ada
empat karakteristik E-learning, antara lain:
Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama
siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah.
Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
Menggunakan
bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di
mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
Memanfaatkan
jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap
saat di komputer.
E-learning
dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media
elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning
secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus,
mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan
jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh
universitas dan perusahaan-perusahaan yang memang bergerak dibidang
penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau
website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Untuk
menyampaikan pembelajaran, E-learning selalu diidentikkan dengan
penggunaan internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat
beragam dari internet, intranet, cd, dvd, mp3, PDA, dan lain-lain.
Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan
pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga
pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai
media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.
Ada
beberapa pengertian yang terkait dengan masalah E-learning, yaitu
sebagai berikut :
Pembelajaran
jarak jauh.
E-Learning
adalah pembelajaran jarak jauh (distance
Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan computer atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran atau
perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu
bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di
jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi E-Learning tidak
harus didistribusikan secara on-line
baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara
off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola E-Learning. Dalam hal ini
aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan
didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat
memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang
Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh, maka perguruan
tinggi tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan
terbuka dan jarak jauh menggunakan e-learning, juga telah
diijinkan menyelenggarakannya.
Pembelajaran
dengan perangkat computer
E-learning
disampaikan dengan memanfaatkan perangkat
komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia,
dengan cd drive
dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer
yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat
berpartisipasi dalam E-learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut
berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi
pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar
dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari
pengajar.
Pembelajaran
yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun
sepertinya E-learning diberikan hanya melalui perangkat komputer,
E-earning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang
terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing, yaitu:
Subject
Matter Expert (SME) atau nara sumber
dari pelatihan yang disampaikan
Instructional
Designer (ID), bertugas untuk secara
sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi E-learning dengan
memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih
interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
Graphic
Designer (GD), mengubah materi text
menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak
dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
Ahli
bidang Learning Management System
(LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas
interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa
lainnya.
Di
sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa
mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta
melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber
lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat
nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas
ataupun test) yang diperoleh. E-Learning tidak diberikan semata-mata
oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional
(tatap muka) di kelas, E-learning ditunjang oleh para ahli di
berbagai bidang terkait.
Sumber:http://pai-umy.blogspot.com/2013/10/pemanfaatan-e-learning.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar