Jumat, 10 Januari 2014

Desain Arsitektur CRM

CRM – Marketing : Hubungan antar bagian ini dibutuhkan pada saat pengiriman SMS broadcast ke seluruh pelanggan. Hal ini dikarenakan isi pesan yang dikirimkan tersebut bergantung pada strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian marketing.
CRM – Sales :Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan sales antara lain apabila pelanggan menanyakan status order mereka yang belum ditanggapi oleh bagian sales.
CRM – Service : Hubungan ini untuk fasilitas service appointment folder dimana perlu adanya cross-check dengan bagian service (bengkel). Hubungan ini juga dapat digunakan untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan service antara lain apabila pelanggan menanyakan kondisi terakhir kendaraan mereka yang sedang diperbaiki.
CRM – Quality Control  : Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan quality control antara lain apabila pelanggan mengeluhkan kerusakan dan kecacatan komponen kendaraan mereka, yang bukan disebabkan oleh penggunaan tetapi hasil dari produksi pabrik.
CRM – Shipment : Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan shipment antara lain apabila pelanggan menanyakan status pengiriman order mereka yang belum sampai.
CRM – Branch Management : Hubungan ini terutama untuk kegiatan sinkronisasi data antara pusat dan cabang. Cabang akan memberikan trigger untuk melakukan sinkronisasi. Hubungan ini juga dapat digunakan untuk information retrieval mengenai data-data yang ada di kantor cabang.

http://gomgomrevolution.blogspot.com/2011/05/crm-customer-relationship-management.html

Evaluasi kinerja Sistem ERP

(Dapat dilakukan dalam dua sudut pandang)
1. Sudut pandang keuangan
Menekankan pada identifikasi penyimpangan antara anggaran yang sudah ditetapkan dengan biaya actual yang dikeluarkan. Biaya ini meliputi biaya yang dikeluarkan hanya satu kali (one time cost) dan biaya rutin tahunan (on going cost).
2. Sudut pandang teknis
Berfokus pada kriteria teknis misalnya MIPS (Million instructions per second) yang berhasil dilaksanakan. Properti sistem yang bersifat teknikal ini relatif lebih mudah diukur tetapi biasanya kurang erat kaitannya dengan dampak bisnis implementasi ERP.

Software ERP ketika diimplementasikan, sebenarnya bertujuan menyatukan semua divisi dan seluruh fungsi dalam perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang mampu dipantau melalui sistem terkomputerisasi dan terlayani dengan sebuah sistem yang meminimalkan biaya dengan efisiensi proses yang terkomputerisasi. Sebuah implementasi Software ERP, meskipun pada ideal-nya akan membantu dalam mendapatkan informasi planning/perencanaan dan fungsi advance (lanjut) yang dapat mempridiksi apapun, tentunya memiliki syarat untuk sampai pada titik ideal tersebut. Penting untuk mengerti bahwa masing-masing perusahaan memiliki keunikan dalam melakukan implementasi Software ERP, namun saran terbaik yang bisa dilakukan adalah impelementasi secara bertahap berdasarkan kebutuhan dasar dan kemampuan perusahaan (termasuk budget dan kemampuan SDM).

sumber:

Strategi Implementasi


·        Fase I – Basic ERP
Modul yang diimplentasikan meliputi Sales & Operations Planning, Demand Management,Rough-Cut, Capacity Planning, Master Scheduling, MRP dan Plant Scheduling.Modul ini bersifat praktis dan dibutuhkan oleh fungsi akuntansi dan keuangan, ditambah dengan modul yang diperlukan untuk mendukung keakurantan inventory, keakuran dan struktur bill of material, serta aktivitas umpan balik dari bagian manufaktur dan pengadaan.
·        Fase II – Integrasi Supply Chain
Proses yang termasuk dalam fase ini adalah pengembangan ERP baik ke arah depan dan belakang, sehingga membangun sebuah rantai pasok (supply chain). Pengembangan ke arah belakang meliputi proses pengadaan barang dari supplier dengan menggunakan teknologi (produk) tertentu misalnya penjadwalan pasokan barang dan e-commerce melalui web. Lama fase biasanya memerlukan waktu 3-6 bulan.
·        Fase III – Perluasan dan Pengembangan untuk Mendukung Strategi Perusahaan

Perluasan dapat berati implementasi elemen atau modul-modul yang belum diterapkan secara lengkap atau menyambungkan antarunit bisnis, mengimplementasikan modul pendukung, seperti modul untuk SDM, pemeliharaan, pengembangan produk dsb. Waktu yang diperlukan untuk fase ini bervariasi mulai dari beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung sejauh mana sistem akan diperluas dan dikembangkan.

Sumber:

Siklus hidup Implementasi ERP


1. Fase Perencanaan
Membentuk komite pengarah. Tugas utama komite mengidentifikasi tujuan utama dan ruang lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota lainnya utuk membangun sistem.
2. Fase Analisis
Komite pengarah telah sepakat untuk menjalankan proyek implementasi ERP dan mungkin sudah menentukan pendekatan yang akan dilakukan. Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tetapi tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di organisasi untuk mengumpulkan informasi dan mendeifisikan kebutuhan.
3. Fase Desain
Dimulai setelah perusahaan memutuskan vendor mana yang dipilih. Tingkat disain tergantung pada pendekatan ERP. Jika diputuskan memilih satu kesatuan paket, maka antarmuka sebagaian besar sudah ditentukan, dan kostumisasi biasanya dilakukan bagian-bagian minor saja. Disain antarmuka biasanya lebih lama jika perusahaan memilih paket kostumisasi paket. Pada fase ini mungkin terjadi beberapa rekayasa ulang proses bisnis dalam tingkatan yang lebih rinci.
4. Fase Implementasi
Setelah perusahaan menentukan paket software yg akan digunakan dan dikostumisasi, berikutnya melakukan konstruksi. Untuk pendekatan kesatuan paket, program sudah dirancang dan di terapkan per modul, misalnya fungsi-fungsi pembelian, inventory, pembayaran dan sebagainya. Selama fase ini rencana rekayasa ulang proses bisnins diterapkan. Semua hardware, software, data dan jaringan sudah diterapkan, maka hanya 2 hal yang dikaji yaitu orang dan prosedur.
5. Fase Dukungan Teknis
Tujuannya adalah untuk menjamin keberhasilan sistem jangka pendek dan jangka panjang. Dukungan teknis terhadap para pengguna sangat penting. Meskipun semua pengguna sudah diberikan pelatihan yang intensif, namun staf dukungan teknis tetap diperlukan, khususnya untuk perubahan yang drastis dan komprehensif. Transisi sistem yang mulus sebaiknya didukung oleh staf dukungan teknis yang memadai.

sumber:

Fase-fase Implementasi Sistem ERP


  • ·        Fase Inisiasi

Berupa rencana strategis dari beberapa kejadian di perusahaan misalnya adanya tawaran dari vendor, pergerakan dari kompetitior, pergerakan industri, peningkatan kualitas proyek, perubahan peraturan hukum atau pemanfaatan anggaran teknologi informasi yang lebih baik.
  • ·        Fase Evaluasi

Meliputi evaluasi proses bisnis, analisis kebutuhan, evaluasi berbagai alternatif, pencarian vendor yang potensial dan evaluasi berbagai produk yang berbeda.
  • ·        Fase Selection


Pada fase Evaulasi waktu berlangsung cukup lama. Karena dihabiskan untuk menyeleksi berbagai potensi alternatif termasuk peluang mengakhiri proyek atau memutuskan proyek jika lingkungannya ternyata tidak siap menerima proyek tersebut.
  • ·        Fase Modifikasi

Dapat dijalankan dua cara :
  • .      Cara pertama modifikasi yang terjadi dalam rangkaian proses analisis-konfigurasi dan pengujian hingga didapatkan hasil yang diinginkan atau hingga batasan waktu tertentu
  • .   Cara kedua dengan melakukan pemilihan status target tertentu dan kemudian menerapkan pengukuran atas pencapaian target tertentu. Proses ini dilakukan secara paralel hingga membentuk suatu lingkaran. Dilakukan tahapan pelatihan bagi para pengguna.
  • ·   Fase Penyelesaian

Jika berjalan lancar, konsumen akan melunasi pembayaran (tergantung kontrak). Tahapan ini perusahaan mendapatkan pelajaran & pengalaman segala kejadian selama proyek implementasi, termasuk evaluasi keberhasilan dan kegagalan dan peluang implementasi selanjutnya.


Cara Menggatifkan System Restore

System restore menyimpan kondisi terakhir setelah anda menginstal program dan mengembalikan sytem operasi dan partisi(local disk) yang anda tentukan dengan cara menghapus program yang tidak ada sebelum anda menginstal program dan mengembalikan semua file aplikasi(.exe) seperti semula, file dan folder yang sudah terhapus tidak akan muncul kembali.
Cara Untuk mengaktifkan system restore:
1. klik start => all programs => accessories => system tools => system restore
2. klik system restore setting untuk melihat dan mengubah setting system restore
3. Turn off system restore on all drives untuk non aktifkan system retore pada semua drive

Cara menggunakan system restore yang tepat yaitu:
1. Instal aplikasi.
2. Periksa flash disk untuk memastikan tidak virus
3. Non aktifkan system restore
4. Aktifkan kembali system restore
Selain itu anda dapat menggunakan fasilitas backup pada window yang berada pada posisi yang sama dengan system recovery pada start menu.
Cara lain
1. Matikan autorun dengan menggunakan group policy atau program lain, contohnya tweakui.
2. Buat folder autorun.inf yang di isi file, dalam flash disk anda.
3. Jika anda menggunakan file desktop.ini untuk mengubah tampilan background flashdisk buat salinannya. Jika background tersebut menghilang kemungkinan ada virus dalam flash disk anda dan isi file desktop.ini telah berubah
4. Gunakan program untuk mengubah icon seperti icon packager dan ganti bentuk ikon folder anda untuk membedakan folder dengan virus yang menyamar sebagai folder, agar anda dapat membedakannya karena bentuk virus yang menyamar sebagai folder biasanya berbentuk icon folder asli dari window.
5. Buka setiap folder dan lihat jika masih ada aplikasi(application) yang ikonnya seperti folder atau file lain yang dipakai untuk menyamar oleh virus tersebut dengan cara mengubah tampilannya(view) menjadi detail dan lihat tipenya.
6. Untuk ingin melihat extensi, file tersembunyi dan file system buka explorer => klik tool => folder options => view => show hidden file and folder =>hilangkan centang dari hide protected operating system dan hide extention from known files. Jika Folder option tidak ada dan bukan disebabkan karena aplikasi tertentu yang anda gunakan, kemungkinan ada virus dalam komputer anda.
7. Jika ada hapus file aplikasi yang punya nama sama dengan folder atau file jika memang sebelumnya tidak ada.
8. Jangan letakkan file aplikasi, screen saver, atau file lain yang extensinya .cpl, .exe, .dll, dan .scr diluar folder.
9. Masukkan semua applikasi ke dalam file kompresi seperti zip/rar. kalau tidak terasa merepotkan ganti extensinya.
10. Untuk mengahapus virus diluar folder dalam flash disk dan menampilkan kembali file dan folder yang dirubah attributnya oleh virus, buat file text dan rubah extensinya menjadi .bat(batch file), kemudian isi dengan text berikut:
@attrib -s -h -r e:\*.* /s /d
@del e:\autorun.inf
@attrib +s +h +r e:\autorun.inf
@del e:\recycler
@del e:\*.com
@del e:\*.exe
@del e:\*.scr
@del e:\*.dll
@del e:\*.cpl

Simpan di komputer anda(local disk(c:)) doubleklik file tersebut sebelum membuka flash disk anda.ganti e:\ dengan posisi drive flash disk dalam komputer anda.
11. Setelah membuka flash disk atau setelah virus masuk jangan asal klik file apapun khususnya yang di luar folder. Lebih baik buka menggunakan aplikasi yang biasa anda gunakan untuk membuka type file tersebut.
12. Jangan asal download aplikasi dari sembarang situs.
13. Jangan coba-coba membuat virus dengan menggunakan script/aplikasi yang anda dapat dari orang/situs tertentu jika tidak yakin resikonya.
14. Jangan jalan program apapun yang anda tidak miliki installer/backup-nya setelah anda tahu komputer anda terkena virus. Program akan terinfeksi setelah di jalankan saat ada virus.
15. Jangan simpan data dalam partisi sistem operasi, buat partisi lain sebagai tempat penyimpanan data,buat folder autorun.inf dalam setiap partisi dan sebaiknya kelompokkan data kedalam folder berdasarkan jenisnya. Anda tidak perlu menghapus data selain aplikasi saat instal ulang.
      16. Instal ulang system operasi anda jika virus tidak dapat diatasi dan patisi lain tidak perlu di format ulang jika anda yakin sudah melakukan semua langkah-langkah diatas. Cukup hapus aplikasi yang pernah anda jalankan setelah virus tersebut masuk jika anda mau.

sumber:www.google.com

Kelemahan dan Faktor Kegagalan E-businiess

            Masyarakat pada umumnya juga akan memperoleh manfaat dari adanya pelaksanaan sistem e-business, yaitu terciptanya peluang kerja baru dan terciptanya persaingan yang kompetitif antar perusahaan sehingga masyarakat akan disuguhi dengan produk-produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Meskipun demikian, penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlah kelemahan, antara lain:
1.        Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi korban.
2.        Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik yang tiba-tiba padam atau jaringan yangtidak berfungsi.
3.        Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4.        Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya pembobolan sebuah sistem perbankan, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5.        Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar dan kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.



            Dalam proses pengimplementasian sistem e-businss di Indonesia, masih terdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah:
1.        Belum terbentuknya high trust society
2.        Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisional
3.        Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit
4.        Perbedaan platform antarperusahaan
5.        Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang.


Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan e-business:
1.        Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak
2.        Penerapan e-business tidak diikuti proses change management
3.        Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
4.        Buruknya infrastruktur komunikasi
5.        Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
6.        Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7.        Kurangnya dukungan finansial
8.        Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw)
9.        Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

Sumber:

Dampak E-Business pada Kinerja Supply Chain

Dampak adanya e-business pada kinerja supply chain adalah meluasnya fasilitas dalam komunikasi dalam organisasi serta mengurangi waktu proses dan berkembangnya kerja sama. E-business menyediakan kesempatan bagi sebuah organisasi untuk meluaskan pasar mereka ke seluruh dunia sehingga dapat menaikan tingkat permintaan dalam penggunaan barang atau jasa.
Hal ini membutuhkan supply chain yang efektif salah satunya dengan menerapkan Enterprise Rosource Planning (ERP). Tren saat ini dalam proses bisnis adalah e-business yang diterapkan dalam proses Business-to-Consumen (B2C), Business-to-Businnes(B2B) dan Costumer-to-Costumer(C2C). Dalam meningkatkan proses komunikasi antara supplier dan costumer sangat diperlukan penggunaan internet, web, EDI.
Nilai E-Business dalam Industri yang Beda
Perusahaan yang baru memasuki era e-business akan mengalami beberapaperubahan dalam rangka menyesuaikan diri dengan sistem bisnis yang baru. Berikut iniadalah sebagian dari perubahan-perubahan tersebut:
·        Pemasaran yang lebih luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi.
·        Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada informasi dan pengetahuan.
·        Produktivitas lebih diutamakan dibandingkan kehadiran di tempat kerja.
·         Produk terbaru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, namun usia produk menjadi singkat.
·        Struktur organisasi terdistribusi secara merata untuk mencapai fleksibilitas danmenekan biaya, kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau memberuikan inovasi baru kepada perusahaan. Penerapan sistem e-business ini memberikan sejumlah manfaat, baik bagiperusahaan atau pebisnis perseorangan, konsumen, maupun masyarakat pada umumnya.

Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan atau pebisnis perorangan yaitu:
1.        Menyelesaikan permasalahan kapling (lokasi), tenaga kerja, gudang, perijinan, dan keamanan.
2.        Memperpendek jarak antara perusahaan dengan konsumen.
3.        Peningkatanmarket exposure (pangsa pasar)
4.        Jangkauan mitra kerja menjadi semakin luas
5.        Biaya terkendali
6.        Efisien
7.        Cash flow terjamin
8.        Meningkatkan citra perusahaan
9.        Meningkatkan pelayanan kepada konsumen
10.    Meningkatkan produktivitas
11.    Mempermudah akses informasi
12.    Mengurangi biaya transportasi
13.    Meningkatkan fleksibilitas

Sedangkan konsumen yang menggunakan sistem e-business akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
1.        Memperoleh informasi dan dapat berinteraksi secara efektif
2.        Biaya terkendali
3.        Keamanan secara fisik
4.        Harga produk cukup murah

5.        Memperoleh fleksibilitas dalam melakukan transaksi.

Sumber:

Peran E-Business pada Kinerja Supply Chain

Pada pembahasaan E-business diatas telah dijelaskan 4 (empat) bagian e-business, yang kemudian dapat disimpulkan bahwa e-business sangat berperan penting dalam perusahaan, khususnya perusahaan yang menawarkan barang/jasa. E-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dari penjelasan yang di bahas di atas, dalam mewujudkan e-business tentunya di butuhkan Supply chain. Seperti pada pembahasan diatas supply chain digunakan untuk melihat kebutuhan konsumen. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dilihat melalui media internet, dari situlah E-business muncul. Selain untuk melihat kebutuhan konsumen peran e-business dan supply chain juga mencakup hubungan kerjasama antara perusahaan dengan supplier. Karena dari e-bussiness suplier tau bahan apa saja yg dibutuhkan perusahaan dalam produksinya.

Penjelasan diatas merupakan gambaan singkat tentang peran E-business dalam kinerja supply chain, sehingga perusahaan tidak perlu repot-repot mengeluarkan dana karena adanya E-business(Internet), dan supplier tidak perlu repot-repot menyediakan bahan yang berlebihan karena adanya supply chain.

Sumber:

Supply Chain


Supply chain atau rantai persediaan adalah suatu sistem tempat organisasi yang menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau menyalurkan (distribution) barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah (value added) bagi produk tersebut.
Intinya, perusahaan akan terus mempertahankan pelanggan dalam penyaluran barang / jasa yang dibutuhkan pelanggan, dapat dikatakan supply chain merupakan logistic network yang menghubungkan suatu mata rantai antara lain  suppliers, manufacturer, distribution, retail outlets, customers. Supply chain memandang konsep manajemen logistik  yang dipandang lebih luas yang mulai dari barang dasar sampai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, yang merupakan mata rantai penyediaan barang.

Jadi supply chain management tidak semata dalam bentuk barang jadi saja. Barang mentah pun bisa masuk dalam rantai persedian tersebut. Misalnya saja suatu perusahaan furnitur ingin memproduksi lemari dan mengirimkannya kepada pelanggan. Tentu saja dalam memproduksi lemari tersebut perusahaan akan membutuhkan kayu untuk membuat lemari tersebut. Pastinya perusahaan akan memesan pada perusahaan lain yang menyediakan kayu. Kayu disini merupakan bahan mentah. Nah hal ini lah yang tadi disebutkan bahwa supply chain tidak sebatas pada barang yang jadi. Barang mentah pun bisa masuk kedalam supply chain / rantai persedian.

sumber:

Syarat sukses memilih ERP

  1. Pengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar
  2. Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan, Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan,Pengalaman tanpa pengetahuan bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup
  3. Pemilihan Metodologi
Metodologi yang berkaitan dengn ERP


Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software.

Analisa Strategi Usaha
  • Bagaimana level komputensi di pasar dan apa harapan dari customers?
  • Adakah keuntungan komputitif yang ingin dicapai?
  • Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
  • Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
  • Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
  • Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
  • Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?
Analisa Sumberdaya Manusia
  • Bagaimana komitment top management terhadap usaha untuk implementasi ERP?
  • Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
  • Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
  • Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
  • Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?
  • Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?
 Analisa Infrastruktur
  • Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
  • Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
  • Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
Analisa Perangkat Lunak
  • Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
  • Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari?
  • Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia?
  • Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan?
sumber :
http://ciosociety.com/2010/01/19/bentoel-dengan-be-one-integrasikan-sistem-dari-ujung-ke-ujung/
http://punyawahyu.blogspot.com/2009/09/memilih-erp_08.html

Pengertian ERP

Ialah Suatu Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan yang berupa aplikasi perangkat lunak komputer yang terintegrasi dan menyeluruh.
Secara arsitektural sistem, ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber daya di dalam sebuah perusahaan/organisasi.
Secara historis, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Manufacturing Resources Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur.
Seiring dengan perkembangan teknologi, manajerial dan bisnis maka MRP pun berubah menjadi ERP. Istilah ERP sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Gartner Group.
Manfaat; Secara teknis sebenarnya ERP berfungsi memadukan berbagai sistem informasi yang tersebar di masing-masing departemen (unit fungsional) di sebuah lembaga.
Dengan adanya sistem yang terpadu tersebut maka masing-masing unit fungsional dalam lembaga tersebut dapat saling berbagi data dan informasi yang pada akhirnya meningkatkan sinergi antar elemen di perusahaan yang menerapkannya.
Perlu diingat bahwa ERP bukanlah aplikasi perangkat lunak komputer yang berfungsi menangani data secara elektronik dan memprosesnya secara terperinci saja.
ERP memiliki keunggulan dalam menyajikan informasi analitik kepada para pemegang keputusan melalui modul OLAP (online analytical processing).
Sehingga jika dilihat dari sisi fungsional sistem, ERP dibagi atas modul OLAP danOLTP (online transaction processing).
Modul OLTP adalah lapis (layer) yang berfungsi menangani proses pemasukan (input), ubah (update) dan hapus (delete) dari setiap data ke dalam rekam (record) tabel yang saling terkait dalam suatu basis data.

Misalkan saat memasukkan data penjualan maka sistem OLTP akan melakukan verifikasi ke tabel pegawai untuk memastikan otoritasnya, penelusuran apakah pelanggan tersebut adalah langganan yang sudah terdaftar sehingga berhak atas potongan harga, memeriksa apakah ada program harga khusus dari sistem informasi akunting hingga akhirnya data tersebut direkam dalam tabel penjualan.
sumber:

Software dan Penerapan GDSS.

Di bawah ini adalah paket software terpadu yang tersedia untuk GDSS dan digunakan
utamanya dalam lingkungan ruang pengambilan keputusan:
1. GroupSystem (dari Ventana Corp.).
2. VisionQuest (dari Collaborative Technologies Corp.).
3. TeamFocus. Dipasarkan oleh IBM di awal 1960-an, merupakan versi awal GroupSystem.
4. SAMM. Produk dari Universitas Minnesota.

Sebagai contoh, pada GroupSystems, terdapat fitur-fitur sebagai berikut:
·        Electronic Brainstorming ( Pembadaian ide elektronik).
·        Topic Commenter. Partisipan dapat mengelola komentar dalam pertemuan.
·        Categorizer. Partisipan dapat mengelola file-file yang diperlukan dalam pertemuan.
·        Vote. Partisipan dapat mengatur pilihannya pada berbagai isu.
·        Alternative Evaluation. Partisipan dapat mengelola berbagai kriteria evaluasi.
·        Policy Formation. Partisipan dapat mengatur berbagai statemen.
·        Group Dictionary. Agar partisipan memiliki pemahaman yang sama.
·        Briefcase. Mengelola hal-hal penting yang diperlukan oleh partisipan.

Selanjutnya, ada tool-tool pengembangan tambahan pada sistem tersebut, diantaranya:
·      Group Outliner. Untuk menyusun suatu struktur pohon atau outline.
·      Idea Organization. Digunakan untuk membantu peneluran dan pengorganisasian ide.
·      Group Writer. Untuk membuat, mengedit, membubuhi keterangan dokumen yang sama.
·      Group Matrix. Mewujudkan hubungan diantara baris dan kolom dalam format matriks.
·      Questionnaire. Menyusun daftar pertanyaan yang didistribusikan ke partisipan.
·      Stakeholder Identification. Menganalisis dan menggali lebih dalam berbagai ide yang mengikutsertakan identifikasi stakeholder (entitas yang dipengaruhi oleh akibat dari suatu rencana yang dihasilkan).

Membangun GDSS dan Faktor Penentu Kesuksesannya.
·      Membangun GDSS berbeda dibandingkan dengan mengembangkan aplikasi DSS atau ES.
·      Implementasi GDSS termasuk membangun (atau menyewa) ruangan pengambilan keputusan, mengembangkan (atau mempelajari) software, mengembangkan bermacam-macam prosedur, melatih fasilitator, dan mengatur semua hal-hal yang sudah disebutkan tadi.

Critical Success Factors (CSF), faktor penentu kesuksesan suatu GDSS adalah:
1.     Komitmen organisasi suatu keharusan.
2.     Dukungan eksekutif dimana ia diberitahukan informasi yang berkaitan dan ia mau melakukannya.
3.     Dukungan operasi yang menyediakan umpan balik yang cepat.
4.     Ketersediaan fasilitas yang memperhatikan kenyamanan user dan estetika.
5.     Kunjungan lapangan timbal balik yang mendeteksi kebutuhan orang-orang yang memahami lingkungan EMS.
6.     Komunikasi dan hubungan yang terjalin selama kunjungan lapangan penting dalam mengelola tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang timbul.
7.     Iterasi cepat dalam perubahan software kritis dalam memenuhi kebutuhan yang berkembang.
8.     Pelatihan untuk orang-orang lapangan pada masalah teknis, fasilitas, dan level enduser.
9.     Transfer kontrol ke orang-orang lapangan.
10.  Evaluasi biaya/keuntungan hal krusial dalam mengembangkan EMS pada awal percobaan.
11.  Fleksibelitas penggunaan software hal esensial untuk mempertemukan kebutuhankebutuhan grup yang berkembang.
12.  Perencanaan yang sesuai hal yang esensial (saran untuk sesi perencanaan terstruktur disediakan oleh beberapa vendor).
13.  Mempertemukan harapan manajerial indikator tertinggi kesuksesan implementasi EMS.
14.  Antarmuka user yang menggairahkan.
15.  Anonymity sangat penting.
16.  Facilitation (bantuan-bantuan) sangat penting.
17.  Pemilihan task (isu) yang sesuai sangat penting.

Faktor Penentu Kesuksesan berdasarkan Kategori.
Terbagi dalam 3 grup utama: desain, implementasi, dan manajemen.
1. Desain. Terdapat 4 faktor:
·      Meningkatkan derajat struktur dari keputusan yang tak terstruktur.
·      Menjaga anonymity dari partisipan sesuai kebutuhan.
·      Melibatkan organisasi (dari semua individu dan grup yang berpengaruh), utamanya oleh manajemen puncak, end-user, dan departemen IS.
·      Melibatkan pertimbangan ergonomis, mewujudkan lingkungan yang nyaman dan produktif.

2.Implementasi. Terdapat 4 faktor:
·      Menyediakan pelatihan user yang sungguh-sungguh dan layak.
·      Jaminan dukungan manajemen puncak (tak sekedar hanya terlibat).
·      Menyediakan fasilitator yang berkualitas.
·      Melakukan beberapa percobaan yang dipandu pengalaman-pengalaman lalu untuk menjamin operasi yang sesuai.

3. Manajemen. Terdapat 3 faktor:
·      Sistem harus dapat diandalkan. Harus ada perawatan yang layak, operasi yang berjalan mulus, dan dukungan kualitas.
·      Sistem semakin lama harus semakin baik. Memanfaatkan umpan balik dari partisipan dan inovasi bidang hardware dan software, fasilitas GDSS harus terus menerus meningkatkan diri.

·      Untuk mengimplementasikan faktor sebelumnya, staf GDSS perlu mengupdate perkembangan teknologi yang terjadi.

Sumber : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fviyan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F15917%2F6_Teknologi%2BKomputasi%2BKolaboratif.pdf&ei=kRpnUonIAcKPrgf3-oDgDA&usg=AFQjCNHVlV7nwK69DTdNcgjd8u5_CutXvA&sig2=0H5pDSdmUl1pWJRrYFUSrw&bvm=bv.55123115,d.bmk