Jumat, 10 Januari 2014

Kelemahan dan Faktor Kegagalan E-businiess

            Masyarakat pada umumnya juga akan memperoleh manfaat dari adanya pelaksanaan sistem e-business, yaitu terciptanya peluang kerja baru dan terciptanya persaingan yang kompetitif antar perusahaan sehingga masyarakat akan disuguhi dengan produk-produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Meskipun demikian, penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlah kelemahan, antara lain:
1.        Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi korban.
2.        Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik yang tiba-tiba padam atau jaringan yangtidak berfungsi.
3.        Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4.        Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya pembobolan sebuah sistem perbankan, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5.        Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar dan kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.



            Dalam proses pengimplementasian sistem e-businss di Indonesia, masih terdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah:
1.        Belum terbentuknya high trust society
2.        Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisional
3.        Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit
4.        Perbedaan platform antarperusahaan
5.        Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang.


Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan e-business:
1.        Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak
2.        Penerapan e-business tidak diikuti proses change management
3.        Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
4.        Buruknya infrastruktur komunikasi
5.        Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
6.        Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7.        Kurangnya dukungan finansial
8.        Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw)
9.        Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar