Jumat, 10 Januari 2014

Siklus hidup Implementasi ERP


1. Fase Perencanaan
Membentuk komite pengarah. Tugas utama komite mengidentifikasi tujuan utama dan ruang lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota lainnya utuk membangun sistem.
2. Fase Analisis
Komite pengarah telah sepakat untuk menjalankan proyek implementasi ERP dan mungkin sudah menentukan pendekatan yang akan dilakukan. Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tetapi tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di organisasi untuk mengumpulkan informasi dan mendeifisikan kebutuhan.
3. Fase Desain
Dimulai setelah perusahaan memutuskan vendor mana yang dipilih. Tingkat disain tergantung pada pendekatan ERP. Jika diputuskan memilih satu kesatuan paket, maka antarmuka sebagaian besar sudah ditentukan, dan kostumisasi biasanya dilakukan bagian-bagian minor saja. Disain antarmuka biasanya lebih lama jika perusahaan memilih paket kostumisasi paket. Pada fase ini mungkin terjadi beberapa rekayasa ulang proses bisnis dalam tingkatan yang lebih rinci.
4. Fase Implementasi
Setelah perusahaan menentukan paket software yg akan digunakan dan dikostumisasi, berikutnya melakukan konstruksi. Untuk pendekatan kesatuan paket, program sudah dirancang dan di terapkan per modul, misalnya fungsi-fungsi pembelian, inventory, pembayaran dan sebagainya. Selama fase ini rencana rekayasa ulang proses bisnins diterapkan. Semua hardware, software, data dan jaringan sudah diterapkan, maka hanya 2 hal yang dikaji yaitu orang dan prosedur.
5. Fase Dukungan Teknis
Tujuannya adalah untuk menjamin keberhasilan sistem jangka pendek dan jangka panjang. Dukungan teknis terhadap para pengguna sangat penting. Meskipun semua pengguna sudah diberikan pelatihan yang intensif, namun staf dukungan teknis tetap diperlukan, khususnya untuk perubahan yang drastis dan komprehensif. Transisi sistem yang mulus sebaiknya didukung oleh staf dukungan teknis yang memadai.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar