Di bawah ini adalah paket software terpadu yang
tersedia untuk GDSS dan digunakan
utamanya dalam lingkungan ruang pengambilan
keputusan:
1. GroupSystem (dari Ventana Corp.).
2. VisionQuest (dari Collaborative Technologies
Corp.).
3. TeamFocus. Dipasarkan oleh IBM di awal 1960-an,
merupakan versi awal GroupSystem.
4. SAMM. Produk dari Universitas Minnesota.
Sebagai contoh, pada GroupSystems, terdapat
fitur-fitur sebagai berikut:
·
Electronic Brainstorming ( Pembadaian ide elektronik).
·
Topic Commenter. Partisipan dapat mengelola komentar dalam pertemuan.
·
Categorizer. Partisipan dapat mengelola file-file yang diperlukan dalam
pertemuan.
·
Vote. Partisipan dapat mengatur pilihannya pada berbagai isu.
·
Alternative Evaluation. Partisipan dapat mengelola berbagai kriteria
evaluasi.
·
Policy Formation. Partisipan dapat mengatur berbagai statemen.
·
Group Dictionary. Agar partisipan memiliki pemahaman yang sama.
·
Briefcase. Mengelola hal-hal penting yang diperlukan oleh partisipan.
Selanjutnya, ada tool-tool pengembangan tambahan
pada sistem tersebut, diantaranya:
· Group Outliner. Untuk menyusun suatu struktur pohon
atau outline.
· Idea Organization. Digunakan untuk membantu
peneluran dan pengorganisasian ide.
· Group Writer. Untuk membuat, mengedit, membubuhi
keterangan dokumen yang sama.
· Group Matrix. Mewujudkan hubungan diantara baris
dan kolom dalam format matriks.
· Questionnaire. Menyusun daftar pertanyaan yang
didistribusikan ke partisipan.
· Stakeholder Identification. Menganalisis dan
menggali lebih dalam berbagai ide yang mengikutsertakan identifikasi
stakeholder (entitas yang dipengaruhi oleh akibat dari suatu rencana yang
dihasilkan).
Membangun GDSS dan Faktor Penentu Kesuksesannya.
· Membangun GDSS berbeda dibandingkan dengan
mengembangkan aplikasi DSS atau ES.
· Implementasi GDSS termasuk membangun (atau menyewa)
ruangan pengambilan keputusan, mengembangkan (atau mempelajari) software,
mengembangkan bermacam-macam prosedur, melatih fasilitator, dan mengatur semua
hal-hal yang sudah disebutkan tadi.
Critical Success Factors (CSF), faktor penentu
kesuksesan suatu GDSS adalah:
1. Komitmen organisasi suatu keharusan.
2. Dukungan eksekutif dimana ia diberitahukan
informasi yang berkaitan dan ia mau melakukannya.
3. Dukungan operasi yang menyediakan umpan balik yang
cepat.
4. Ketersediaan fasilitas yang memperhatikan
kenyamanan user dan estetika.
5. Kunjungan lapangan timbal balik yang mendeteksi
kebutuhan orang-orang yang memahami lingkungan EMS.
6. Komunikasi dan hubungan yang terjalin selama
kunjungan lapangan penting dalam mengelola tanggapan terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang timbul.
7. Iterasi cepat dalam perubahan software kritis dalam
memenuhi kebutuhan yang berkembang.
8. Pelatihan untuk orang-orang lapangan pada masalah
teknis, fasilitas, dan level enduser.
9. Transfer kontrol ke orang-orang lapangan.
10. Evaluasi biaya/keuntungan hal krusial dalam
mengembangkan EMS pada awal percobaan.
11. Fleksibelitas penggunaan software hal esensial
untuk mempertemukan kebutuhankebutuhan grup yang berkembang.
12. Perencanaan yang sesuai hal yang esensial (saran
untuk sesi perencanaan terstruktur disediakan oleh beberapa vendor).
13. Mempertemukan harapan manajerial indikator
tertinggi kesuksesan implementasi EMS.
14. Antarmuka user yang menggairahkan.
15. Anonymity sangat penting.
16. Facilitation (bantuan-bantuan) sangat penting.
17. Pemilihan task (isu) yang sesuai sangat penting.
Faktor Penentu Kesuksesan berdasarkan Kategori.
Terbagi dalam 3 grup utama: desain, implementasi,
dan manajemen.
1. Desain. Terdapat 4 faktor:
· Meningkatkan derajat struktur dari keputusan yang tak
terstruktur.
· Menjaga anonymity dari partisipan sesuai kebutuhan.
· Melibatkan organisasi (dari semua individu dan grup
yang berpengaruh), utamanya oleh manajemen puncak, end-user, dan departemen IS.
· Melibatkan pertimbangan ergonomis, mewujudkan
lingkungan yang nyaman dan produktif.
2.Implementasi. Terdapat 4 faktor:
· Menyediakan pelatihan user yang sungguh-sungguh dan
layak.
· Jaminan dukungan manajemen puncak (tak sekedar
hanya terlibat).
· Menyediakan fasilitator yang berkualitas.
· Melakukan beberapa percobaan yang dipandu
pengalaman-pengalaman lalu untuk menjamin operasi yang sesuai.
3. Manajemen. Terdapat 3 faktor:
· Sistem harus dapat diandalkan. Harus ada perawatan
yang layak, operasi yang berjalan mulus, dan dukungan kualitas.
· Sistem semakin lama harus semakin baik.
Memanfaatkan umpan balik dari partisipan dan inovasi bidang hardware dan
software, fasilitas GDSS harus terus menerus meningkatkan diri.
· Untuk mengimplementasikan faktor sebelumnya, staf
GDSS perlu mengupdate perkembangan teknologi yang terjadi.
Sumber : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fviyan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F15917%2F6_Teknologi%2BKomputasi%2BKolaboratif.pdf&ei=kRpnUonIAcKPrgf3-oDgDA&usg=AFQjCNHVlV7nwK69DTdNcgjd8u5_CutXvA&sig2=0H5pDSdmUl1pWJRrYFUSrw&bvm=bv.55123115,d.bmk