Kamis, 15 Maret 2012

perbedaan kekuasaan dan wewenang


Kekuasaan
Power sering diartikan sebagai kekuasaan. Sering juga diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak yang digunakan untuk memengaruhi pihak lain, untuk mencapai apa yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan. Max Weber dalam bukunya Wirtschaft und Gesselshaft menyatakan, kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri meskipun mengalami perlawanan. Pernyataan ini menjadi rujukan banyak ahli, seperti yang dinyatakan Harold D. Laswell dan A. Kaplan,” Kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau kelompok dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah tujuan pihak pertama.”
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
  1. - kekuasaan pribadi, kekuasaan yg didapat dari para penggikut dan di dasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
  2. -kekuasaan posisi, kekuasaan yg didapat dari wewenang formal organisasi, besarnya kekuasaan ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
Ada enam sumber kekuasaan menurut  John brench dan Raven yaitu:
  • 1.       kekuasaan balas jasa
  • 2.       kekuasaan paksaan
  • 3.       kekuasaan sah
  • 4.       kekuasaan keahlian
  • 5.       kekuasaan panutan
  • 6.       kekuasaan pengendalian informasi

Kewenangan
Kewenangan (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan biasanya dihubungkan dengan kekuasaan. Penggunaan kewenangan secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan biasanya dikaitkan dengan kekuasaan. Robert Bierstedt menyatakan dalam bukunya an analysis of social power , bahwa kewenangan merupakan kekuasaan yang dilembagakan. Seseorang yang memiliki kewenangan berhak membuat peraturan dan mengharapkan kepatuhan terhadap peraturannya.
Ada dua pandangang yang menjelaskan wewenang formal:
  •   pandangan klasik (classical view)
Wewenang dating dari tinkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah.
  •  Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerimaan printah, bukannya pemberi printah.

 Power (kekuasaan) dan authority (wewenang) saling terkait; power = informal authority, authority = legimate power.

Power tidak membutuhkan legitimasi sedangkan authority membutuhkan legitimasi dan membutuhkan power. Authority merupakan hak untuk memanipulasi atau merubah orang lain.

 Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar